Benarkah Cinta Merubah Segalanya?

Cinta. Apa itu cinta? Terlalu bejibun definisi atas cinta itu sendiri. Jika mencari definisi di KBBI pun, sama banyaknya. Bahkan, kata "cinta" itu sendiri banyak kata turunan dan gabungannya. Cinta mati, cinta monyet, cinta buta, cinta bebas, dan cinta-cinta yang lainnya. Kemudian bejibun pula definisi cinta dari berbagai pujangga. Setiap orang sepertinya punya definisi cinta masing-masing.

Namun, dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Lalu, katakanlah jika cinta bukanlah sifat baik, apakah tetap dinamakan cinta? Karena banyak sekali ditemukan di luar sana cinta yang  menyebabkan perilaku menyimpang. Dari melukai orang lain, diri sendiri, hingga tak sedikit nyawa jadi korban. Masihkah itu dinamakan cinta? 

Jika kita pahami lebih jelas konteks filosofi cinta, nyatanya kita telah merasakan cinta itu sendiri. Cinta yang sebaik-baiknya cinta tanpa pamrih. Ya, itulah cinta Sang Maha Cinta kepada seluruh makhluk-Nya. Dia yang tahu seluk beluk makhluk-Nya bahkan sesuatu yang tersembunyi dalam hati kecil makhluk-Nya itu. Dia yang telah menjamin kasih sayang berupa kehidupan dengan takdir terbaik rancangan-Nya hingga tak sekedip mata pun ada yang terlantar dari cinta-Nya. Sungguh indah sekali. Sungguh merugi pula yang mengabaikannya. 

Kemudian, kita temukan lagi pada seorang yang paling mulia di muka bumi ini. Siapa lagi beliau yang terpuji, Sayyidina Rasulullah Muhammad Saw., bila saja kita membaca berbagai kisah hidupnya yang sangat cinta akan umatnya akan membuat hati tersayat. Sebesar itu cintanya pada umat-umatnya melebihi dirinya sendiri dan keluarganya. Raja dunia yang setiap helaan napasnya memintakan ampun bagi pengikutnya. Seorang yang bahkan ketika napas telah diujung tenggorokan bersabda "Ummatii, Ummatii, Ummatii."
Seorang yang nanti di hari pembalasan akan mencari umatnya sampai ke neraka terdalam untuk memberikan syafa'at dan memintakan ampun hingga terbebas dari jeratan api neraka. Itulah pengorbanan luar biasa. Tega-kah bila cintanya bertepuk sebelah tangan? 

Para sahabat Rasulullah Saw. ra. sungguh cinta yang patut di contoh juga. Sahabat-sahabat setia yang rela berkorban harta, jiwa dan raga ya untuk mendukung misi islam. Lalu, cinta mereka dan generasi setelahnya akan baginda nabi juga sungguh besar, salah satu bukti akan cinta tersebut adalah Hadist dan Ilmu Hadist.
(bersambung) 


Komentar

Postingan Populer