Langkah Awal

Tak luput dari kehidupan manusia antara awal dan akhir. Hampir menyeluruh di segala aspeknya. Lalu, langkah awal menjadi ketakutan bagi mayoritas orang. Ya, awal dalam memulai segala sesuatu. Seperti memulai hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya atau memulai sesuatu di luar kebiasaan.

"Kenapa?" tanya minoritas yang tidak merasakannya, mungkin. 

Banyak sekali alasan kenapa awal, permulaan menjadi ketakutan bagi segelintir orang, dan saya termasuk di dalamnya. Diantaranya, kekhawatiran atas apa yang akan terjadi kemudian. Bayang-bayang  akan realita tak sejalan dengan ekspektasi, yang lebih dulu menguasai pikiran. 

Kemudian, jika hal yang dimulai melibatkan orang sekitar, akan muncul pula kecemasan akan seperti apa tanggapan mereka. Akankah baik tanggapan yang diterima? Atau sebaliknya? Akankah ada dukungan? Atau ternyata yang diterima hanya kecaman kontra dan hinaan? 

Kekhawatiran itu bukan hanya hadir ketika memulai suatu hal di dunia nyata. Bahkan, di dunia telekomunikasi pun sama. Malah, bisa saja lebih. Tau saja, terkadang penggunanya lebih kejam. 

Tapi, hai. Bukankah awal dan segala permulaan itu pernah terlewati? Bukankah itu sudah terjadi lebih dari sekali? Entah terlewati dengan baik, atau terlewati dengan segala luka. Dengan respon apapun yang didapat, bukankah itu semua berhasil? Melewati garis awal yang begitu menakutkan? 

Kita bisa mempersiapkan dengan baik, memulainya dengan niat yang baik pula. Yang terpenting kita mencoba, kita memulai, kita mengambil langkah awal. Masalah hasil? Kita simpan dulu setelahnya. 

Jika ternyata tidak sesuai harapan? Itu jadi pelajaran dan pengalaman. Kita masih diberi kesempatan untuk memperbaikinya bukan? Toh semuanya sudah kita lakukan dengan sebaik mungkin. 

Lalu, bukankah euforia ketika semuanya berjalan baik sangat membekas? 

Jadi untuk apa semua khawatir, cemas, takut, dan ragu itu? 
Mari kita mulai hal baik~

--Fyi, akhirnya nulis lagi setelah vakum sekian lama🙈


 


Komentar

Postingan Populer